2 Januari 2012 atau tepat sehari setelah pergantian tahun mahasiswa IPB disapa dengan tantangan kehidupan yang penuh problema, penuh intrik dan sarat akan emosi namun tercurah dalam satu wujud yang pasti membentuk klise - klise yang jelas bernama UAS. Yap, setiap mahasiswa di IPB pasti akan terhenyak seketika mendengar kata itu. Bagaimana tidak September 2011 saja mahasiswa reguler baru saja menikmati kuliah di semester barunya, namun waktu berjalan begitu cepat dan pasti bak pendulum yang digunakan untuk memotong para penyihir di abad ke 12. Semua pun sepakat mengatakn bahwa UAS itu sulit dan berat untuk dilewati. Ada orang yang menyikapi UAS dengan stress -bisa dipastikan orang ini tidak belajar-, namun tak sedikit orang yg bilang bahwa UAS itu harus dihadapi dengan santai. Dua minggu yang berat itu pun harus dilewati oleh semua elemen mulai dari Tingkat Persiapan Bersama hingga Tingkat akhir (semester 7). Selain itu UAS pun tak luput untuk menyentuh semua fakultas dari Fakultas Pertanian hingga Fakultas Ekologi Manusia. Siang dan malam di daerah kecil bernama Dramaga, Bogor pun terasa sepi. Tahukah kenapa bisa begitu? karena para mahasiswa yang memang memadati daerah Darmaga fokus pada satu hal yaitu UAS.
Mereka belajar siang malam tanpa henti, berdoa pada tuhan dan meniatkan diri untuk mendapatrkan yang terbaik. Semua itu mereka lakuakn demi satu tujuan yaitu untuk mendapatkan nilai yang baik. Namun sesungguhnya Allah lebih menghargai proses daripada hasil. Jadi merugilah orang - orang yang berorientasi pad hasil. Hah, dua minggu itupun telah berakhir. Ada ynag menyikapinya dengan menangis, bersabar ataupun berserah pada Allah. Tapi itu semua adalah pilihan bagi orang yang menjalankannya. UAS telah selesai, semoga apa yang kita harapkan bisa tercapai karena memang sesuai dengan hukum fisika yaitu tentang Usaha itu selalu berbanding lurus dengan Hasil. So, tetaplah semangat. semoga semua keinginannya tercapai. Aminn..
